halaman

gravatar

Mastitis pada kambing

Kambing PE adalah salah satu jenis kambing perah, sebagai kambing perah kambing PE sebagaimana yang terjadi pada sapi perah mempunyai resiko terkena penyakit mastitis. Mastitis disebut juga radang susu. Radang ini disebabkan infeksi kuman pada sel-sel kelenjar susu. Tanda kambing PE yang terkena mastistis tanda-tanda klinisnya adalah warna ambing kemerahan dan membengkak, apabila disentuh kambing merasa kesakitan, apabila susu diperah air susu berwarna pucat, kuning tua, kehijauan atau merah bercampur darah. Kadang-kadang encer atau kental.



Menurut Subronto, 2003, mastitis adalah penyakit radang ambing yang merupakan radang infeksi. Biasanya penyakit ini berlangsung secara akut, sub akut maupun kronis. Mastitis ditandai dengan peningkatan jumlah sel di dalam air susu, perubahan fisik maupun susunan air susu dan disertai atau tanpa disertai perubahan patologis atau kelenjarnya sendiri).
Menurut faktor penyebabnya, mastitis dapat disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae, Str.dysgalactiae, Str.uberis, Str. zooepidemicus, dan Staphylococcus aureus, serta berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya mastitis walaupun dalam persentase kecil.


Menurut pengalaman kami selama beternak,  secara kasat mata, kambing yang mengalami mastitis dapat dilihat dari ambing. Pada stadium awal kambing yang terkena mastistis mudah mengamati dengan perubahan perilaku. Pada kambing yang terkena mastistis biasanya tidak mau menyusui anaknya hal ini ditanda dengan ciri menendang-nendang anaknya. Kalau kita raba ambing dari induk kambing yang terkena mastitis akan terasa keras dan kambing kesakitan. Warna ambing juga akan terjadi perubahan kemerah-merahan pada puting. Pada stadium selanjutnya akan warna akan kebiru-biruan.

Pencegahan
• Menjaga kebersihan kandang
• Memandikan kambing secara teratur
• Menjaga sterilisasi ambing pada saat sebelum pemerahan dan sesudah pemerahan
• Pada kambing yang tidak diperah susunya setelah lepas sapih sebaiknnya di diperah sampai masa kering karena sisa susu setelah tidak disusu oleh anak kambing dapat dijadikan media bakteri sehingga terjadi peradangan.

Pengobatan
Secara tradisional
  • ­ Induk diberi campuran kuning telor dan madu
  • ­ Kunyit diparut, kemudian ditambah gula merah di tambah beberapa butir telor lalu diminumkan
  • ­ Puting susu yang terkena mastitis, puting susunya dibersihkan dengan air hangat lalu dibalurkan campuran kunyit dengan asam jawa yang dihaluskan
  • ­ Puting adan ambing dibersihkan dengan rebusan air sirih, kemudian dibalurkan atau ditempelkan campuran kencur dengan jahe.
Secara medis
Bersihkan ambing yang terkena mastitis dengan air hangat dengan kain halus. Kemudian sisa susu diperah  sampai habis.  Dilihat dari faktor penyebabnya yaitu bakteri, memang penggunaan antibiotik sangatlah tepat untuk pengobatan penyakit ini, terutama penicillin (Benzyl penicillin G, procain penicillin-G, ampicilin), cephalosporin, erythromycin, neomycin, novobiosin, oksitetrasiklin, dan streptomycin. Aplikasi bisa lewat Intramamae. atau lewat ambing, Cara ini harus dilakukan oleh ahlinya. Anda bisa menghubungi petugas teknis peternakan terdekat atau dokter hewan.

Sumber bacaan: penyakit dan obat tradisional ternak karya Ir Wirdateti penerbit PT musi Perkasa Utama