halaman

gravatar

Kambing PE, Kambing Perah Indonesia

Menurut Balitnak Kambing PE adalah kambing Persilangan antara kambing Kacang dengan kambing Ettawah (Jamnapari), dengan proporsi genotipe yang tidak jelas. Potensi Produksinya cukup tinggi. Dengan ciri khas bentuk muka cembung, telinga menggantung dengan Postur Tinggi, Panjang dan agak ramping.

Kinerja Produksi

• Pada program perkawinan setiap 8 bulan (3 kali beranak dalam 2 tahun), kambing ini sebaiknya di perah (laktasi selama 5- 6 bulan dengan masa kering selama 2-3 bulan (Gambar 1)
• Pakan : rumput dan atau ramban (daun-daunan segar) dan pakan konsentrat (0,5-1,0) kg/ekor/hari. Air hendaknya selalu tersedia secara bebas
Produksi susu :
• Lama laktasi (bulan) : 7-10 bulan
• Produksi susu (liter/hari) :1,0-1,5 liter

Komposisi susu :
• Air (%) : 83-87
• Protein(%) : 3,3-3,9
• Lemak susu(%) : 4-7
• Ca(%) : 0,129
• P (%) : 0,106



Produksi anak

• Berat lahir (kg) :3-4,5
• Jumlah anak sekelahiran (ekor) :1-3
• Berat sapih (kg) :13-15 ekor



Keunggulan susu kambing
• Persentase butir-butir lemak dengan diameter kecil cukup tinggi (82,7 %)
• 20 % asam lemak susu kambing termasuk asam lemak dengan rantai pendek dan sedang (4-12 karbon) sehingga mudah dan cepat dicerna
• Sangat baik diberikan untuk orang yang mengalami gangguan pencernaan kalau mekonsumsi susu sapi

Prospek pengembangan

• Dapat dikembangkan hampir disemua kondisi agroekosistem di Indonesia
• Pemeliharaanya mudah, dan memerlukan modal relatif kecil
• Membantu program peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat di pedesaan melalui konsumsi susu kambing tanpa harus mengorbankan ternaknya sebagai ternak bibit
• Merupakan sumber pertumbuhan baru sub sektor peternakan

Sumber : Balitnak yang diketik ulang dan ditambah Lembah Gogoniti farm